Rahasia Sukses

 on Jumat, 16 Januari 2015  

Catatan Ringan. Setiap kali saya mendengar kata sukses yang dikaitkan dengan seseorang, seringkali saya merasa kurang pas dengan predikat sukses pada orang tersebut.  Beberapa kali juga saya terlibat diskusi dengan beberapa teman tentang sukses seringkali tidak menghasilkan pemahaman yang pas tentang sukses.  Memang sukses itu apa ya?
Seringkali kita memberi penilaian sukses kepada seseorang yang dinilai adalah kekayaannya atau pendidikannya, paling tidak itulah yang sering saya tangkap selama ini. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sukses berarti berhasil; beruntung.  Berdasarkan difinisi tersebut saya berpendapat bahwa SUKSES adalah keadaan seseorang yang telah berhasil mendapatkan apa yang diinginkannya.
Kalau boleh saya mengambil contoh:
Si A memiliki target untuk mendapatkan penghasilan per hari sebesar 5 juta rupiah, maka dia sukses kalau sudah mendapatkan target tersebut, efeknya dia bahagia atas apa yang dicapainya.
Si B yang memiliki potensi dan kesempatan bisa memiliki penghasilan 10 juta rupiah per hari dan dia hanya ingin memiliki (target) penghasilan 3 juta rupiah per hari, kemudian dia bisa mendapatkan 3 juta rupiah perhari, maka dia pun sukses, efeknya dia bahagia atas apa yang dicapainya.
Kalau kita bandingkan siapa yang lebih sukses antara si A dan Si B, tentu sulit membandingkan dua orang yang mempunyai target berbeda dan hasil yang berbeda,
Contoh lain:
Si C memiliki target penghasilan 4 juta rupiah perhari dan dia berhasil mendapatkannya, maka dia pun sukses, efeknya dia bahagia atas apa yang dicapainya.
Si D memiliki target penghasilan sehari 9 juta rupiah, dan dia cuma berhasil mendapatkan penghasilan 6 juta rupiah perhari, maka dia belum bisa dikatakan sukses, efeknya bisa jadi dia tidak bahagia dengan penghasilannya.
Kalau kita bandingkan si C dan si D maka penghasilan si C lebih kecil dari si D, biasanya kita memberikan predikat sukses itu pada si D bukan si C, padahal sebenarnya yang sukses dan merasa bahagia itu adalah si C walaupun penghasilan perharinya lebih sedikit dari si D.
Kesimpulan:
Sukses itu adalah ukuran untuk masing-masing orang, tanpa bisa dibandingkan dengan orang lain, kalaupun mau membandingkan antar bebebrapa orang, maka target yang mau dicapai dari beberapa orang tersebut harus sama, kalau tidak maka tentu sulit kita memberi penilaian siapa yang sukses.
Contoh sukses yang bisa diukur dan bisa ditentukan siapa yang lebih unggul adalah dalam hal kompetisi.  Misalnya dalam lomba nyanyi, lomba lari, pertandingan tinju dan lain-lain.  Pada contoh tersebut sudah pasti bisa dibandingkan siapa yang memiliki pencapaian tertinggi walaupun target yang ingin dicapai itu tidak terbatas, yang penting seseorang pemenang harus memiliki pencapaian yang lebih tinggi dari saingannya.  Efek negatif dari kompetisi ini adalah bisa menimbulkan kecurangan pada seseorang yang memiliki sedikit peluang untuk menang tetapi memaksakan keinginan untuk mengalahkan saingannya.  Kalau seseorang dengan cara curang bisa memenangkan kompetisi, bisakah ini diberi predikat sukses?
Contoh lain dari kompetisi ini adalah ranking, juara kelas pada anak sekolah misalnya.  Untuk memenangkan kompetisi tentu anak harus belajar giat agar nilai belajarnya tinggi, lebih tinggi dari semua temannya, sehingga bisa jadi anak jadi pelit ilmu pada temannya karena takut kalah ranking.
Seandainya sekolah menerapkan sistem standar  pada semua murid, misalnya siapa pun yang memiliki nilai minimal rata-rata 8 akan mendapatkan penghargaan dan hadiah, berapa orang pun yang bisa mencapai nilai standar tersebut akan mendapat penghargaan dan hadiah, maka bisa jadi semua murid bisa bekerja sama saling membantu teman agar sama-sama bisa mendapatkan penghargaan tersebut.
Kesimpulan lainnya:
  • Ranking dan kompetisi lebih mengarah pada budaya kapitalisme, siapa kuat dia yang menang, yang penting sukses tidak peduli pada sesama apalagi pada saingan. Marilah saling membantu pada sesama, bukan memperkuat persaingan kompetisi.
  • Dimulai dari niat, pasang target, usaha, sukses lalu bahagia.
  • Bahagia tanpa sukses pun bisa, tinggal bersyukur aja apa pun hasil yang kita peroleh harus disyukuri, maka bahagia pun dapat.
Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.
(QS. Ibrahim 7)

Demi masa
Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,
Kecuali orang yang beriman dan orang-orang yang yang mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat dan menasehati supaya menetapi kesabaran.
(Q.S. Al Asr 1-3)
Rahasia Sukses 4.5 5 Share Jumat, 16 Januari 2015 Catatan Ringan. Setiap kali saya mendengar kata sukses yang dikaitkan dengan seseorang, seringkali saya merasa kurang pas dengan predikat su...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © Catatan Ringan. All Rights Reserved.