Tujuan Berpuasa Ramadhan

 on Sabtu, 02 April 2022  

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Al Baqarah 183).

Kita disuruh berpuasa agar menjadi orang yang bertaqwa, kalau selesai bulan Ramadhan dan kita belum menjadi orang yang bertaqwa maka berarti puasa kita gagal.

Bagaimanakah ciri-ciri orang yang bertaqwa tersebut?
alif lam mim, Tidak ada keraguan padanya. Petunjuk bagi mereka yang bertakwa (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib. Melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Al Baqarah 1-6).
Unsur utama bertaqwa adalah beriman kepada yang gaib (Allah serta akhirat), yakin bahwa hidup kita selalu diawasi oleh Allah dan semua perbuatan kita akan dipertanggungjawabkan nanti di hadapan Allah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya mengenai perkara yang banyak memasukkan seseorang ke dalam surga, beliau menjawab, “Takwa kepada Allah dan berakhlak yang baik.”
Beliau ditanya pula mengenai perkara yang banyak memasukkan orang dalam neraka, jawab beliau, “Perkara yang disebabkan karena mulut dan kemaluan.”
(H.R. Tirmidzi no. 2004 dan H.R. Ibnu Majah no. 4246)

Jadi syarat utama agar kita bisa masuk dalam syurga adalah bertaqwa kepada Allah dan berakhlak yang baik, sebaliknya penyebab terbanyak manusia masuk api neraka adalah karena mulut dan kemaluan.
Mulut adalah tempat masuknya makanan dan keluarnya perkataan, selama kita bisa menjaga makanan yang halal dan jauh dari sifat serakah serta menjaga perkataan yang baik dan menjauhi perkataan jelek, insya Allah akan terhindar dari hukuman api neraka.
Kemaluan adalah anugrah Allah kepada manusia, tetapi harus bisa menjaganya, agar selalu berada di tempat yang halal.
Puasa secara harfiah berarti menahan. Berpuasa adalah menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan syarat tertentu. Salah satu yang membatalkan puasa adalah hubungan suami isteri, apalagi kalo bukan suami atau bukan isteri.
Ternyata berpuasa itu adalah latihan pengendalian mulut dan kemaluan seperti disebutkan dalam hadits di atas.

Dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan (sedekah) dengan hati penuh rasa takut (karena mereka tahu) bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya. (Al Mukminun 60).
Maksud dari ayat ini adalah seseorang yang sudah melakukan amal kebaikan, yaitu dengan niat yang baik serta sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tetapi masih takut jangan-jangan amalnya tidak diterima oleh Allah, itulah sifat orang yang bertaqwa.

Semoga di Ramadhan 1443 H. ini bisa menjadi orang yang bertaqwa, aamiin.

(disarikan dari ceramah subuh pertama bulan Ramadhan di Masjid Al-Muhajirin HKSN  Banjarmasin Utara oleh Ust. Drs. H. Ilham Masykuri Hamdi, M.A.)

Tujuan Berpuasa Ramadhan 4.5 5 Share Sabtu, 02 April 2022 Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Al Baqara...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © Catatan Ringan. All Rights Reserved.