Catatan Ringan. Sebagai bahan bonsai beringin memiliki beberapa kelebihan antara lain dianggap sebagai bonsai khas tanaman Indonesia, daun relatif kecil dan mudah diperkecil lagi dengan teknik pengurangan air pada saat pertumbuhan daun baru, memiliki akar gantung sehingga menimbulkan kesan artistik dan sedikit “seram”, tekstur batang yang tidak rata akibat lilitan akar gantung, umur tanaman bisa puluhan bahkan ratusan tahun, tahan terhadap perlakuan ekstrim (pembengkokan dahan atau pemankasan total daunnya) serta akarnya mudah diatur misalkan dibuat memeluk batu atau tumbuh di atas batu.
Selain itu beringin mudah diperbanyak, bisa dengan cangkok, stek dan tanam biji. Biji beringin tidak akan tumbuh bila kita semai begitu saja, oleh karenanya hampir tidak ada biji beringin yang tumbuh langsung di tanah, tetapi tumbuhnya di atas pohon atau disela-sela bangunan. Biji beringin yang sangat kecil tersebut dilapisi lendir yang kuat, sebelum lendir tersebut dihilangkan biji tak akan berkecambah, oleh karenanya biasanya biji beringin akan tumbuh setelah buahnya dimakan burung dan lapisan lendir bijinya terkelupas di pencernaan burung, selanjutnya penyebaran beringin akan dibantu oleh burung tersebut lewat kotorannya yang nempel pada pohon atau sela-sela bangunan
Kalau mau menyemai beringin, maka bijinya harus kita gosok-gosok dulu dengan tangan (jari telunjuk dan jempol) sampai lendirnya hilang. Walaupun memerlukan waktu lama penanaman lewat biji memeiliki keuntungan antara lain bisa langsung dalam jumlah banyak dan perakarannya lebih terlihat kokoh dibanding bibit berasal dari stek dan cangkok.
Genus Ficus (sebangsa beringin) terdapat menyebar di Indonesia meliputi ratusan jenis (salah satunya Ficus benyamina atau Ficus benjamina). Banyak jenis dari Ficus ini yang berguna bagi manusia, kulit pohonnya dijadikan pakai pada masa lalu atau dijadikan dinding rumah pada masyarakat pedalaman, bagian lainnya yang bisa dimanfaatkan aldalah kayu dan getahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar