Bertanam Bawang Merah

 on Rabu, 27 Juni 2018  

Catatan Ringan.  Bawang merah (Allium spp.) sangat dibutuhkan sebagai bumbu dapur. Meskipun sering dibutuhkan. tetapi orang tidak mau menanamnya di pekarangan. Padahal. bawang merah dapat ditanam dengan mudah di dataran rendah maupun dataran tinggi.

Bawang merah (bawang yang berumbi merah) ada beberapa jenis yang terkenal, yaitu bawang merah biasa atau brambang atau syalot (Allium ascalonicum) dan bawang merah besar atau bawang bombai atau bawang timur (Allium cepa L.). Kedua jenis bawang merah itu dapat dibedakan dengan mudah karena masing-masing mempunyai ciri yang khas. Daun bawang brambang berwama hijau muda, berbentuk bulat panjang, berongga seperti pipa, dan apabila dipotong melintang merupakan lingkaran. Bawang brambang biasanya berumbi kecil diameter terbesar antara 3-4 cm. Rasanya pedas karena kadar minyak eterisnya tinggi. Tanaman ini mudah berbunga di Indonesia. Daun bawang bombai berwarna hijau tua, panjang, berbentuk setengah bulat, dan berlubang seperti pipa. Akan tetapi, apabila daun dipotong melintang merupakan setengah lingkaran. Umbinya besar-besar dengan diameter 5-8 cm. Rasanya tidak pedas dan agak manis. Tanaman bawang bombai sulit berbunga di Indonesia. Bawang bombai berumbi merah atau kuning, ada pula yang berwarna putih. Akan tetapi, umbi putih tidak begitu disenangi konsumen karena rasanya kurang enak.

Varietas bawang brambang yang terkenal adalah cirebon, ampenan. dan sumenep, sedangkan varietas bawang bombai antara lain red criole, yellow arano dan cairo.

Bawang merah dapat tumbuh dengan baik bila tanahnya subur, banyak humus (gembur), tidak tergenang air, dan aerasinya baik. Selain itu, pH tanahnya dijaga antara 5,5 – 6,5. Jika pH~nya terlalu asam (lebih rendah dari 5,5), garam alumunium (Al) larut dalam tanah. Garam alumunium tersebut akan bersifat racun terhadap tanaman bawang hingga tumbuhnya menjadi kerdil. Jika pH-nya lebih tinggi dari 6,5 (netral sampai basa), unsur mangan (Mn) tidak dapat dimanfaatkan hingga umbi-umbinya menjadi kecil.

Bawang brambang lebih senang pada iklim agak kering, tanah alluvial, dan suhu udara panas sehingga sangat baik bila ditanam di dataran rendah. Daerah yang banyak ditanami bawang merah ialah di daerah Tegal, Cirebon, Pekalongan, Brebes, Madiun, Wates, dan Ampenan.

Berbeda dengan bawang brambang, bawang bombai lebih senang dengan iklim basah (lembap) dengan kelembapan udara 80-90% dan suhu udara 20°C. Selain itu, penyinaran matahari yang panjang (14 jam) lebih disukai bawang bombai. Oleh karena itu, bawang bombai sangat baik jika ditanam di dataran tinggi yang berhawa sejuk (pegunungan).

Bawang brambang sangat baik ditanam pada musim kemarau, sedangkan bombai sangat baik ditanam pada awal musim kemarau. Bawang merah pun dapat ditanam pada musim hujan, tetapi beresiko karena hama atau penyakit sukar dikendalikan.

Bawang merah dapat dikembangbiakkan dengan umbi dan biji. Namun pengembangbiakan dengan biji tidak pernah dilakukan karena perawatannya sulit. Bibit umbi bawang merah sebaiknya berukuran kecil atau sedang. Jika umbi yang digunakan berukuran besar, akan timbul pemborosan. Selain itu, bentuk umbinya sebaiknya bulat dan telah disimpan dalam gudang selama 1-2 bulan. Untuk Iahan seluas satu hektar diperlukan 200.000 umbi dengan berat sekitar 1.200 kg/ha.

Sebelum bawang merah ditanam, tanah diolah terlebih dahulu.Tanah tersebut dicangkul sedalam 40 cm, kemudian diberi pupuk kandang atau kompos yang telah matang sebanyak10-20ton/ha.  Pemberian pupuk kandang untuk bawang bombai lebih banyak daripada untuk bawang brambang. Setelah pupuk diratakan, dibuat bedengan yang Iebarnya 60 cm untuk bawang brambang dan 80-100 cm untuk bawang bombai. Jika bedengan dibuat terlalu lebar maka tanah akan sulit didangir. Setiap bedengan memuat tiga baris tanaman.Tiap baris dubuat lubang-lubang tanam dengan jarak antarlubang untuk bawang brambang 20 cm. sedangkan bawang bombai 30-40 cm. Antarbedengan dibuat parit dengan lebar 20-30 cm. Parit di daerah Cirebon biasanya dnbuat lebar dan dalam. Parit tersebut berguna untuk drainase dan penampung air atau untuk siraman.

Ujung umbi (bibit) yang akan ditanam itu dipotong sepertiga atau setengahnya. Sesudah pemotongan, bibit tersebut segera ditanam dalam lubang hingga permukaan irisan umbi tenutup tanah tipis. Bibit tersebut akan tumbuh setelah satu minggu.  Setelah berumur tiga minggu. tanaman diberi pupuk buatan berupa urea dan TSP dengan perbandingan 3 : 1 sebanyak 4 gr tiap tanaman. Untuk satu hektar diperlukan 600 kg urea dan 200 kg TSP. Penambahan 100 kg/ha KCl dapat dilakukan agar umbi yang dihasilkan keras. Pupuk diberikan bersama-sama waktu tanah didangir. Tanaman tersebut dilingkari pupuk sejauh 5-10 cm dari batangnya. Sewaktu tanah didangir, bedengan yang longsor ditinggikan supaya umbi-umbinya tidak kelihatan.

Pemeliharaan tanaman bawang merah tidak sulit, hanya berupa pendangiran dan pemberantasan hama atau penyakit.  Tanah didangir supaya gembur dan gulmanya hilang.  Pemberantasan hama atau penyakit memperhatikan dosis dan jenis pestisida yang tepat agar tanaman tidak terganggu. Hama dan penyakit yang sering menggangu tanaman bawang merah dapat menggagalkan panen. Jenis serangga pengganggu bawang merah adalah ulat daun (Laphygma exigua) dan hama bodas atau hama lier (Thrips tabaa). Kedua serangga hama ini menyerang tanaman melalui daunnya. Ulat daun merusak daun dengan cara memotong ujungnya, sedangkan hama bodas menghisap cairan hingga daun kering. Hama ini dapat diberantas dengan semprotan insektisida Kelthane 0.2% atau Lebaycid 500 EC 0.2%. Akibat serangan hama tersebut umbi bawang merah menjadi kecil.

Umbi bawang dapat rusak oleh cendawan busuk umbi, yaitu Botrytis allii. Cendawan tersebut menyerang tanaman pada waktu di kebun maupun setelah umbi disimpan di gudang. Umbi yang terkena cendawan akan menjadi busuk. Jenis bawang merah yang mudah terkena penyakit ini ialah bawang bombai umbi putih. Hal ini terjadi jika kebunnya atau tempat penyimpanan terlalu lembap (basah). Jika gudang penyimpanan kering, tetapi masih terserang penyakit ini, berarti umbi sudah terinfeksi cendaWan sejak dari kebun. Penyakit ini dapat dikendalikan dengan fungisida Benlate atau Dithane M45 0,2%. Fungisida tersebut disiramkan di sekitar tanaman dan disemprotkan pada daun-daunnya sewaktu masih di kebun.

Bawang merah pun dapat mengalami gangguan penyakit seperti penyakit mati pucuk, bercak konsentris berwarna ungu, dan trotol abuabu. Penyakit tersebut disebabkan oleh sejenis cendawan.  Jika terserang penyakit tersebut umbi tanaman menjadi kecil.

Cendawan Phytophthora porri menyebabkan penyakit mati pucuk. Penyakit ini merusak ujung-ujung daun tanaman sehingga berwarna kuning, kemudian berubah menjadi putih dan kering. Penyakit ini dapat dikendalikan dengan Antracol atau Dithane M-45 0,2%.

Jenis cendawan kedua ialah Alternaria porri. Cendawan ini dapat menyebabkan penyakit bercak konsentris berwarna ungu dan menyerang daun bawang merah. Penyakit ini dapat diberantas dengan semprotan Dithane M-45 atau Antracol 0,2%.

Adapun cendawan Peronospora destructor menyebabkan penyakittrotol abu-abu atau embun. Penyakit ini dapat muncul setiap saat, terutama bila malam harinya Iembap dan berkabut. Penyakit ini merusak daun bawang merah. Mencegahnya dengan semprotan Dithane M45 02-03%.

Tanaman bawang merah dapat dipanen hasilnya setelah 60% daun-daunnya kering dan pangkalnya lemas. Umur tanaman tersebut berkisar 2,5 – 3,5 bulan. Pemanenan dilakukan dengan cara mencabut tanaman tersebut. Tiap umbi bibit (tiap rumpun) dapat menghasilkan antara 4-6 umbi anakan. Berat hasil yang dipungut sekitar 4-5 kali berat bibit yang digunakan. Oleh karena itu, tanaman yang baik dapat menghasilkan 10-40 ton per hektar umbi. Hasil produksi bawang merah merupakan komoditas ekspor penting, terutama bawang bombai. Bawang yang diekspor biasanya berupa tepung dan bawang goreng.

Umbi dapat bertahan lama jika setelah dijemur disimpan beserta daunnya. Selain itu, penyimpanannya harus di tempat yang kering, tidak terkena sinar matahari secara langsung.  Akan lebih baik bila disimpan di atas asap dapur atau diasap.

Bertanam Bawang Merah 4.5 5 Share Rabu, 27 Juni 2018 Catatan Ringan.  Bawang merah ( Allium spp .) sangat dibutuhkan sebagai bumbu dapur. Meskipun sering dibutuhkan. tetapi orang tidak mau mena...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © Catatan Ringan. All Rights Reserved.