Lubang Hitam, Portal Menuju Surga

 on Rabu, 29 Maret 2023  

Lubang Hitam (black hole) adalah bagian dari ruang waktu yang merupakan gravitasi paling kuat, bahkan cahaya tidak bisa kabur. Teori relativitas umum memprediksi bahwa butuh massa besar untuk menciptakan sebuah lubang hitam yang berada di ruang waktu (Wikipedia).

Blackhole, atau lubang hitam dalam bahasa Indonesia, adalah salah satu objek paling misterius di alam semesta. Secara sederhana, blackhole adalah wilayah yang memiliki gravitasi sangat kuat sehingga tidak ada materi atau bahkan cahaya yang dapat melarikan diri dari gravitasi tersebut.

Blackhole terbentuk ketika sebuah bintang yang cukup besar meledak dalam sebuah supernova, dan intinya runtuh ke dalam wilayah kepadatan ekstrem. Saat ini, para ilmuwan masih mempelajari banyak hal tentang blackhole, dan banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang objek misterius ini.

Pertama-tama, mari kita bahas lebih lanjut tentang bagaimana blackhole terbentuk. Ketika sebuah bintang yang cukup besar meledak dalam supernova, intinya dapat berubah menjadi blackhole jika massa inti yang tersisa lebih besar dari 3 kali massa matahari. Ketika bintang runtuh, materi dan gas di sekitarnya terus jatuh ke dalam inti yang semakin padat dan kecil. Proses ini menghasilkan gravitasi yang semakin kuat, dan akhirnya wilayah sekitarnya mencapai kepadatan yang ekstrem sehingga tidak ada materi atau bahkan cahaya yang dapat melarikan diri dari gravitasi blackhole tersebut.

Blackhole memiliki beberapa karakteristik yang menarik. Pertama, mereka memiliki radius Schwarzschild yang menandakan batas titik tidak kembali, atau event horizon, yang menandai batas di mana materi tidak dapat lagi melarikan diri dari gravitasi blackhole. Jika sebuah objek melewati event horizon, ia akan terperangkap dan jatuh ke dalam blackhole. Kedua, blackhole memiliki massa yang sangat besar tetapi ukurannya sangat kecil. Hal ini menyebabkan blackhole memiliki kepadatan yang sangat tinggi dan memiliki gravitasi yang sangat kuat.

Blackhole juga memiliki efek yang menarik pada ruang dan waktu di sekitarnya. Gravitasi yang kuat dari blackhole dapat melengkungkan ruang-waktu, sehingga waktu berjalan lebih lambat dan arah gravitasi dapat berubah. Fenomena ini disebut lensa gravitasi, dan dapat diamati ketika blackhole melewati bintang atau objek di depannya.

Saat ini, para ilmuwan masih mempelajari banyak hal tentang blackhole, termasuk bagaimana mereka berinteraksi dengan materi di sekitarnya, bagaimana mereka tumbuh dan berevolusi, dan bagaimana mereka berkontribusi pada struktur kosmos yang lebih besar. Dalam beberapa tahun terakhir, pengamatan melalui teleskop radio dan satelit telah memberikan banyak informasi baru tentang blackhole, dan di masa depan kita dapat mengharapkan banyak penemuan dan pemahaman baru tentang objek misterius ini.


Tahun 2011, ahli astrofisika tidak dapat melaporkan dengan yakin fenomena bintang jatuh dalam lubang hitam, tapi sekarang mereka bisa menjelaskannya, dan bahkan jumlah total kasus bintang jatuh ke lubang hitam yang dilaporkan hingga tahun 2016 cuma 3.  Yang menariknya Al-Qur'an dalam Surah An-Najm (53) ayat 1 : "Demi bintang ketika terbenam (jatuh)", Al-Qur'an sedang menjelaskan ciri-ciri suatu tempat yang mana sangat mirip dengan apa yang kita ketahui sekarang sebagai deskripsi lubang hitam.

Ummat Islam mempercayai bahwa Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wassallam telah melakukan perjalanan mikraj menuju Sidratul Muntaha yang disisinya ada surga dan neraka.  Bagi manusia modern sekarang itu adalah perjalanan yang sangat ajaib, apalagi itu terjadi lebih dari 14 abad yang lalu.  Namun jika kita pelajari perjalanan malam yang sangat ajaib ini dengan cermat, kita akan menemukan ada banyak petunjuk untuk membuktikan bahwa perjalanan yang luar biasa ini memang terjadi, bahkan tempat kejadiannya ternyata menjadi daya tarik yang besar juga karena cukup mencengangkan gambaran area dimana Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wassallam diperjalankan, sangat cocok dengan karakteristik dari apa yang sekarang kita ketahui yaitu lubang hitam.  

Melalui penemuan-penemuan ilmu pengetahuan baru-baru ini dan dibandingkan dengan area misterius yang dijelaskan Al-Qur'an di halaman-halamannya sebagai bagian dari perjalanan malam yang ajaib ini yang dilalui Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wassallam.  Surah An-Najm (53) ayat 16 : "(Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya".  Itu menggambarkan sebagai selimut kegelapan atau terbungkus dalam kegelapan, yang tidak mengejutkan adalah luar angkasa memang tempat yang cukup gelap, meski begitu beberapa area lebih gelap dari yang lain, tetapi tidak ada tempat yang lebih gelap dari lubang hitam, karena lubang hitam memiliki gaya gravitas yang sangat besar, bahkan tidak ada sinar yang dapat menerobosnya, itulah sebabnya ia berwarna hitam, dan karena hitam maka ia terselubung dari pengamatan langsung.  Beberapa ilmuwan memiliki alat khusus yang dapat membantu mereka melihat bagaimana bintang yang sangat dekat dengan lubang hitam tingkahnya berbeda dari bintang lainnya karena terpengaruh gaya gravitasi yang sangat besar yang dimiliki lubang hitam dan ini membantu mereka untuk mengidentifikasi lokasi lubang hitam.  

Menurut Al-Qur'an, ketika orang biasa melihat area gelap di luar angkasa ini mereka tidak dapat melihat secara langsung saat mata mereka melewati atau melampaui batas daerah ini, dan mereka hanya melihat melampauinya atau di seketarnya hampir seolah-olah area ini berfungsi sebagai lensa.  Sain ternyata memiliki istilah untuk ini yaitu lensa gravitasi.  Biasanya (umumnya) cahaya akan merambat lurus, tetapi di dekat lubang hitam, kekuatan gravitasi yang sangat kuat dapat membelokkan sinar/cahaya di sekitarnya menciptakan jejak visual pada bahan di sekitarnya.  Ahli astrofisika membuktikan bahwa lubang hitam dapat melengkungkan cahaya dan bertindak seperti kaca pembesar (luv) kosmik, ini memberikan astronom pandangan galaksi yang lebih jauh lagi di belakangnya, inilah yang disebut dengan lensa gravitasi.  Surah An-Najm (53) ayat 17: "penglihatannya (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya".  Ini menjelaskan bahwa Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wassallam melihatnya sebagai salah satu tanda kebesaran dari Tuhannya.  Bisa jadi bahwa ini membuktikan Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wassallam benar-benar mengunjungi lubang hitam dan melihatnya secara langsung.

Al-Qur'an juga menggambarkan bentuk daerah ini, lebar di bagian atas dengan sisi miring dan tabung sempit di bagian bawah hampir bebentuk corong.  Surah An-Najm (53) ayat 14: "(yaitu) di Sidratul Muntaha" yang bisa diartikan dengan pohon Jujube atau Bidara atau Kurma Cina.  Itu disamakan dengan bentuk pohon Bidara (Sidrat Al Muntaha) yang sesuai dengan deskripsi yang sama seperti yang disebutkan sebelumnya, lubang hitam membuat cekungan yang begitu dalam di ruang waktu, dan itulah mengapa tampak seperti corong.  

Meskipun efek lubang hitam pada pergerakan materi dan daya hisapnya yang luar biasa, cekungan ruang waktu lubang hitam tetap tersembunyi di balik batas horizonnya dan selalu dikelilingi suatu area yang tidak memungkinkan cahaya untuk menerobosnya sehingga tidak dapat diamati secara langsung.  Lubang hitam adalah jalan satu arah, sekali kita memasukinya tidak bisa berbalik arah, bahkan cahaya pun tidak bisa menembusnya atau berbalik arah.

Peneliti seperti Goerge Pullin, Rodolfo Gambili dan Gerard Hooved baru-baru ini dapat membuktikan sebaliknya dan menunjukkan energi itu dapat lolos dari lubang hitam dan lubang hitam itu terbatas.  Ini pada dasarnya berarti bahwa lubang hitam tidak berakhir dalam kepadatan tak terbatas, melainkan sebagai portal ke alam semesta lain.  Fisikawan Inggeris terkemal, Profesor Stephen Hawking, mendukung klaim ini dan selanjutnya bersugesti bahwa mungkin ada jalan tembus dari lubang hitam, ketika dengan perkataan terkenalnya: "Jika Anda merasa berada di lubang hitam, jangan menyerah, ada jalan keluarnya." Itu mungkin memiliki jalan ke alam semesta lain, tetapi Anda tidak bisa kembali ke alam semesta kita.  Siapa yang mau coba?


Demi bintang ketika jatuh, Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wassallam melakukan perjalanan melalui ruang angkasa dan mencapai daerah yang menurut Al-Qur'an adalah salah tanda kebesaran Allah Subahnahu Wata'ala, daerah yang jauh lebih gelap dari sekitarnya, kegelapan ini tersembunyi, berbentuk corong seperti pohon bidara dan tidak ada yang bisa melihat area ini secara langsung karena penglihatan akan membelok dan melewati batasnya, area ini terbatas dan sebagai portal ke alam semesta lain (portal menuju Surga).


Lubang Hitam, Portal Menuju Surga 4.5 5 hfa Rabu, 29 Maret 2023 Lubang Hitam (black hole) adalah bagian dari ruang waktu yang merupakan gravitasi paling kuat, bahkan cahaya tidak bisa kabur. Teori relati...


1 komentar:

Copyright © Catatan Ringan. All Rights Reserved.