Catatan Ringan. Masih banyak yang beranggapan kalau mendaki gunung itu perbuatan yang bikin cape aja (sia-sia), bawa carier dengan berat 10 - 20 kg di punggung, habis tenaga karena trekking seharian bahkan sampai tengah malam, habis duit, habis waktu, bahkan juga mendekati risiko kecelakaan dan kematian. Lihatlah beragam komentar netizen saat kejadian turis Brazil kecelakaan di Gunung Rinjani.
Dalam banyak ulasan disebutkan beberapa keuntungan mendaki gunung, antara lain:
- Menguatkan otot kaki, punggung dan bahu, yang akan menopang kita saat usia senja.
- Menyehatkan jantung dan paru-paru. Jalur terjal dan oksigen yang makin menipis memaksa jantung bekerja lebih efisien dan paru-paru menyerap oksigel lebih optimal.
- Suara hewan liar, suara air terjun dan udara segar serta pemandangan hijau bisa menurunkan tingkat stres. Tubuh juga melepaskan hormon endorfin yang membuat hati terasa lebih ringan dan bahagia serta menghilangkan rasa sakit.
- Melatih fisik, mental dan hubungan sosial dengan sesama pendaki atau masyarakat setempat. Saling menyapa di jalur pendakian tidak akan pernah kita temukan di kota, manusia lalu-lalang tanpa tegur sapa.
- Rasakanlah betapa nikmatnya alam hijau, hujan, sungai yang kita lalui selama beberapa hari tanpa gangguan telefon dan internet.
- Bagi yang muslim, akan ada kesempatan melakukan sunnah seperti sholat dengan jama' dan kashar, pada saat jalan mendaki kita disunnahkan juga membaca zikir Allahu Akbar dan pada saat jalan menurun membaca Subhanallah, hal ini jarang diingat pada saat jalan di perkotaan selain jarang ada tanjakan dan turunan juga tak terasa karena naik kendaraan.
- Mendaki gunung adalah perjalanan jauh (safar), dan doa musafir itu mustajab. Jangan lupa trekking sambil zikir dan berdoa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar