Bila nilai diafragma besar (f/22) maka rentang fokus lensa akan semakin panjang, ini diperlukan untuk foto landscape dimana dari latar muka, objek utama dan latar belakang semua fokus (kebalikan dari bokeh).Selain itu makin tinggi rentang fokal (Focal Length) makin memberi efek bokeh tersebut. Rentang fokal besar artinya kita menggunakan fasilitas zoom kamera, makin besar zoom (optical zoom, bukan digital zoom) maka makin sempit sudut pengambilan gambarnya dan makin selektif fokusnya.
Faktor ketiga adalah jarak antara kamera, objek dan latang belakang/depan. Objek sebaiknya cukup dekat dengan kamera (selama bisa fokus, tergantung kameranya) dan objek cukup jauh dengan latar belakang/depan. Makin jauh objek terhadap latar, maka makin nampak bokeh pada latarnya. Sebaliknya bila objek sangat dekat, misalnya objek bersandar pada dinding, maka objek dan dinding sebagai latar belakangnya akan sama tajamnya.
Oleh karenanya untuk membuat foto bokeh aturlah kamera dengan diafragma kecil dan rentang fokal tinggi (optical zoom) serta pengaturan jarak objeknya. Untuk kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex) hal ini lebih mudah mengaturnya karena memiliki pengaturan manual, sedangkan pada kamera saku yang sebagian besar tidak memiliki pengaturan manual, maka pergunakanlah pengaturan scene macro dan maksimalkan penggunaan zoom. Arahkan fokus kamera pada objek utama, lalu tekan shutter setengah agar kamera mengunci fokus objek, kamera bisa saja digeser arahnya agar latar belakang atau depan lebih banyak termuat dalam frame, lalu tekan habis shutter untuk mengambil gambar.
Foto diatas dan di bawah ini menggunakan kamera saku Nikon Coolpix S550 dengan maksimal zoom 31,5 mm real (setara dengan 176 mm pada lensa 35 mm) dan mode macro f/3.6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar