Masalah nama kadang memang menghadirkan sesuatu yang unik, menarik, lucu atau bikin marah. Bagi seorang Palui nama anak harus diambil dari ayat-ayat Al-Qur’an, walaupun ternyata salah kaprah (Nur Jahanam, misalnya). Bagi William Shakespeare mungkin nama tidaklah begitu penting, sampai kata-kata “apalah arti sebuah nama” begitu terkenalnya, tetapi muncul masalah ketika sebuah lukisan abstrak dipasang terbalik gara-gara lukisan tersebut tidak tertera nama atau inisial pelukisnya sehingga tidak jelas mana bagian atas dan mana bagian bawah.
Suatu hari seorang kawan bercerita bahwa dia paling tidak suka kalau punya anak atau anggota keluarga yang diberi benama Ryzki, Rezky, Rejeki atau sejenisnya. Hal tersebut agak membingungkan kami, lalu ada yang bertanya, emangnya kenapa dengan nama-nama tersebut. Kawan tadi lalu menjelaskan bahwa nama-nama tersebut biasanya akan dpersingkat menjadi Kiki, maka kalau dalam Bahasa Banjar akan dipanggil dengan Uuu Ki… (sebagian kita kurang enak mendengarnya). Tapi ternyata yang tak kalah anehnya kawan tadi malah dapat mantu bernama Ridzky, memng kalau sudah rezeki tidak akan kemana… jar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar