Shalat Tarawih Ramadhan 1441 H.

 on Minggu, 26 April 2020  

Shalat tarawih Ramadhan 1441 H. ini bagi sebagian orang mungkin menjadi istimewa karena hampir di semua kota besar di Indonesia menerapkan jaga jarak terkait wabah virus corona (Covid-19), sehingga banyak masjid tidak melaksanakan shalat tarawih berjamaah seperti pada bulan puasa sebelumnya.  Akibatnya orang-orang yang biasanya jadi makmum di masjid sebagian harus menjadi imam bagi anggota keluarganya karena tarawihnya dikerjakan di rumah saja. Banyak yang kaget dan tidak terbiasa dengan menjadi imam, sedangkan shalat tarawih dianjurkan atau lebih diutamakan dikerjakan secara berjamaah walaupun boleh juga dikerjakan sendirian.

Wabah virus corona ini sungguh sangat banyak efek negatifnya bagi kehidupan manusia di seluruh dunia, tetapi setelah beberapa waktu berjalan, banyak hikmah-hikmah yang terasa akibat dari wabah ini, banyak keluarga yang sebelumnya jarang terkumpul di rumah sekarang berkumpul lagi.  Yang biasanya suka nongkrong tidak karuan di pinggir jalan atau kafe-kafe sekarang tidak lagi.  Polusi udara di kota-kota besar seluruh dunia jauh berkurang, udara jadi jauh lebih bersih dan sehat, bahkan pemandangan Pegunungan Himalaya bisa terlihat dari kota-kota di India yang sejak 30 tahun yang lalu tidak pernah terlihat lagi karena tertutup polusi, asap dari industri dan knalpot kendaraan.  Sungai-sungai menjadi lebih bersih karena berkurangnya sampah-sampah industri dan rumah tangga, sehingga memberikan suasana yang kondusif bagi ikan dan makhluk air lainnya untuk berkembang biak. Bumi nampaknya memerlukan istirahat panjang untuk memulihkan kondisinya yang renta.  Semoga lebih banyak lagi efek positif yang terasa bagi penduduk bumi, walaupun ada korban-korban yang harus merasakan betapa susahnya kehidupan apabila Allah menurunkan teguranNya (semoga bukan adzab) lewat wabah corona yang mendunia ini..

Ada yang menderita, ada yang medapatkan pelajaran dan ada pula yang mendapatkah hikmah dari mendunianya wabah corona ini, mungkin setiap orang berbeda dalam memandang wabah ini dan berbeda pula apa yang didapatkannya.  Selalulah berprasangka baik dengan setiap kejadian yang kita hadapi, selalu ada hikmah dibalik penderitaan ini.

Salah satu hikmah yang sebagian orang dapatkan dari wabah ini adalah kita harus belajar dan bisa menjadi imam bagi anggota keluarganya. Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita (Q.S. An Nisa’ ayat 34). Dalam hal melaksanakan shalat tarawih, di bawah ini ada beberapa panduan agar kita bisa melaksanakannya sesuai dengan contoh dari Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam.

Tarawih itu mudah. Anda semua bisa melakukannya di rumah:

Niat shalat tarawih itu cukup di hati. Niat itu sangat mudah, tidak ada lafal niat khusus yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ataupun para sahabat.

Shalat tarawih tidak memiliki batasan rakaat tertentu. Mayoritas shalat tarawih dan shalat malam Nabi adalah 11 rakaat (8 rakaat + 3 witir), namun boleh lebih dari itu. Dan boleh juga kurang dari 11 rakaat, karena tidak ada batasan tertentu.

Shalat tarawih itu lebih utama dikerjakan secara berjama’ah, namun boleh juga dikerjakan sendirian. Boleh menambah shalat malam sendirian setelah tarawih dan witir berjamaah.

Shalat tarawih boleh dikerjakan setelah isya langsung, boleh ada jeda dulu, dan boleh diakhirkan hingga tengah malam atau akhir malam.

Shalat tarawih lebih utama dikerjakan dua rakaat salam. Namun boleh juga dikerjakan empat rakaat satu salam.

Shalat witir lebih utama dikerjakan dua rakaat salam, lalu satu rakaat. Namun boleh juga dikerjakan tiga rakaat satu salam.

Dianjurkan membaca surat yang panjang ketika tarawih, namun tidak harus. Bacalah surat-surat yang sesuai kemampuan.

Bagi yang hafalannya sedikit, boleh membaca surat yang sama diulang pada rakaat yang berbeda.

Bagi yang tidak punya hafalan sama sekali kecuali Al Fatihah, maka boleh membaca dari mushaf, atau gadget, bahkan sambil dipegang atau diletakkan di meja samping berdiri.

Anak laki-laki yang sudah mumayyiz/baligh boleh menjadi imam dari orang tuanya

Tidak ada bacaan khusus di antara shalat tarawih ataupun setelahnya dan tidak ada bacaan khusus setelah shalat witir yang dibaca bersama-sama. Ada doa setelah witir yang shahih dari Nabi, namun hukum membacanya sunnah (tidak wajib), dan dibaca sendiri-sendiri.

Ceramah tarawih bukan bagian dari shalat tarawih, dan memang tidak ada perintah ataupun anjurannya. Jadi tidak mengapa jika tidak ada.

Urutan pelaksanaan shalat tarawih jika 11 rakaat:
Setelah shalat isya, disunnahkan shalat ba’diyah isya 2 rakaat.
Mulai shalat tarawih 2 rakaat, tanpa diawali iqamat atau bacaan apapun. Imam cukup ingatkan makmum untuk luruskan dan rapatkan shaf.
Shalat tarawih 2 rakaat, tanpa diawali bacaan apapun. Imam cukup ingatkan makmum untuk luruskan dan rapatkan shaf.
Istirahat sejenak
Shalat tarawih 2 rakaat, tanpa diawali bacaan apapun. Imam cukup ingatkan makmum untuk luruskan dan rapatkan shaf.
Shalat tarawih 2 rakaat, tanpa diawali bacaan apapun. Imam cukup ingatkan makmum untuk luruskan dan rapatkan shaf.
Istirahat sejenak
Shalat witir 2 rakaat
Shalat witir 1 rakaat
Membaca doa setelah witir
Selesai

Jangan lupa juga untuk ikhlaskan niat dalam melaksanakan ibadah tarawih dan banyak meminta hidayah kepada Allah agar bisa beribadah dengan baik dan diterima ibadahnya.

Semoga bermanfaat.

Shalat Tarawih Ramadhan 1441 H. 4.5 5 Share Minggu, 26 April 2020 Shalat tarawih Ramadhan 1441 H. ini bagi sebagian orang mungkin menjadi istimewa karena hampir di semua kota besar di Indonesia menerapkan j...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © Catatan Ringan. All Rights Reserved.